Ubud, Bali.

Ubud, Bali.



     Ubud, one of my favorite places. Yap it’s ture. Mungkin anda akan merasakan hal yang sama jika pertamakali pergi ke Ubud di Bali, Mengapa ?. Entah kenapa saya merasakan hal yang berbeda ketika berada di Ubud, mungkin ini untuk pertamakalinya saya kesana. Awal mula kepergian saya kesana tidaklah terencana namun apa daya pekerjaan yang mengharuskan pergi kesana. Bekerja sambil liburan, itulah yang selalu saya lakukan jika kerjaan harus keluar kantor. Karena hanya 1 minggu di Ubud jadi harus memaksimalkan waktu yang ada. Dalam perjalanan kali ini saya awali berangkat dari bandara Adisujipto Jogja pukul 08.00 WIB karena bertepatan adanya acara di Jogja. Jadi tanggung jika harus balik Jakarta dahulu, mending langsung bablas wae tho. Sesampainya di sana ternyata kurang lebih juga jam 08.00 namun dalam hitungan waktu WITA, ingat ya ojo lali waktu dibagi menjadi 3 bagian yakni timur, tengah dan barat. Setelah sampai di Bali, saya menuju ke kota Denpasar untuk menggawali kegiatan dalam bekerja sambil liburan yang kesekian kalinya di Bali, namun untuk pertama kalinya di Ubud.
     Ubud adalah sebuah tempat peristirahatan di daerah kabupaten Gianyar, pulau Bali, Indonesia. Ubud terutama terkenal di antara para wisatawan mancanegara karena lokasi ini terletak di antara sawah yang luas dan hutan yang terletak di antara jurang-jurang gunung yang membuat alam sangat indah. Ubud juga menjadi salah satu pusat kesenian Bali yang selalu ramai di kunjungi serta di Ubud merupakan tempat bagi berbagai museum serta galeri seni kecil yang sangat luar biasa. Serta adanya cagar alam hutan hera Wanara Wana di dekat desa ini yang menjadi habitat bagi ratusan kera macaque berekor panjang membuat pengalaman dan susana sejuk tersendiri. Di jantung kota Ubud terdapat Puri Agung Ubud Krisnakusuma. Merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Ubud pada zaman dahulu, serta sebagai pusat kegiatan seni budaya dan adat, yang diadakan di tepat di depan puri. Di halaman depan, setelah pintu gerbang, terdapat area yang disebut Ancak Saji. Disini seminggu sekali diadakan pertunjukan seni tari, bagi wisatawan. Dan setiap hari, dilaksanakan latihan gamelan dari berbagai kelompok seni musik yang ada di Ubud. Informasi ini saya dapatkan dari teman saya yakni Dayu yang asli Ubud, namun sayangnya saya belum sempat menggunjungi tempat ini melainkan hanyalah melewatinya tapi suatu saat pasti bisa.
     Karena di Ubud terkenal akan desa wisatanya maka dengan sisa waktu yang ada, sebelum balik Jakarta maka gass polll menuju ke wiayah barat Ubud yakni di daerah Tukad Ayung. Kenapa ?, karena di sini terkenal dan banyak aktivitas wisata alam seperti arum jeram, kayak dan beberapa wisata tirta. Namun yang paling mempesona saya yakni di sepanjan tebing Tukad, mengapa ?. Karena pemandangan yang sangat luar biasa sehingga dapat memikat, mata, hati dan pikiran. Keesokan harinya setelah dari sana saya sempatkan pergi ke pasar seni Sukowati yang letaknya sekitar 20 km dari jantung kota Denpasar untuk melihat lihat keramaian dan keunikan serta barang-barang seni khas Bali sebelum menuju bandara. Sejuk, tenang, damai dan adat serta budaya itulah yang saya jumpai di Ubud untuk pertama kalinya kesana. Mungkin akan terasa lebih berkesan jika berada di Ubud sekiranya 1 bulan atau lebih, kenapa ?. Karena I love Bali,I one of my favorite places.


Baca Juga Tentang :

Comments