Proses Pembuatan Film.
Proses Pembuatan Film.
Apa, di mana, siapa , bagaimana, kapan, capek , males, tapi dan tapi
serta tapi aaaahh tapi. Kenapa hal tersebut selalu menjadi kewajiban di bagian
awal dalam melakukan sesuatu, namun akan berbeda di akhir ketika melakukan
sesuat. Lantas apakah itu, yaitu adalah film. Pada garis bersarnya film adalah
sebuah karya seni. Kenapa seni ?, karena film merupakan sebuah karya yang
dihasilkan dari berbagai rangkaian sebuah proses yang mengandung berbagai macam
unsur perpaduan seni. Postingan kali ini akan berisikan mengenai bagaimana
menghasilkan sebuah film dari segi proses ataupun langkah-langkah yang
dilakukan.
Di dalam
tahapan proses pembuatan film terbagai ke dalam tiga tahapan pokok yakni
tahapan di dalam praproduksi, produksi serta pascaproduksi. Di dalam tahapan
tersebut terdapat juga beberapa proses yang harus di lakukan. Tahapan
pertama yakni praproduksi, di dalam tahapan ini pada umumnya berisikan mengenai
pencarian ide, pembuatan naskah skenario atau storyboard. Storyboard merupakan naskah yang
dilengkapi dengan deskripsi lengkap dari konten visual, plus daftar segala
sesuatu yang akan diperlukan dalam produksi nantinya. Jadi, storyboard adalah
peta lengkap sebuah video, dokumen utama yang menjadi acuan bagi Anda dan tim
produksi. serta, rancangan
jadwal dan budget serta setting tempat ataupun alat dan crew. Maka di dalam
tahapan ini yang pertama di lakukan adalah pencarian ataupun pembuatan sebuah
film berdasarkan ide yang bisa didapatkan dari review ataupun buku bacaan
bahkan biografi tokoh ataupun pengalam pribadi. Namun sebelum itu hendaklah
melakukan riset terlebih dahulu agar tahu tentang apa yang dibicarakan dan di
tanyakan serta di tayangkan di dalam sebuah film yang ada. Sebab riset
merupakan proses atau bisa juga dibilang pondasi dari keseluruhan proses yang
akan dilakukan. Riset umumnya dilakukan dalam bentuk studi identifikasi,
brainstorming dengan board of director, dan kegiatan diagnosa lain. Tujuan dari
riset adalah mendapatkan data informasi berupa alur cerita, tokoh dan penokohan,
tempat, teks dan gambar di dalam film.
Setelah
dilakukannya riset untuk ide dalam film maka laukanlah penulisan tentang film
yang akan dilakuakn. Seperti halnya sebuah cerita yang memiliki unsur
instrinsik dan ekstrinsik. Setelah itu jadi buatlah naskanya yang berisikan mengenai
dialog antar aktor, suasana tempat dan teknik serta alur cerita ketika pengambilan
gambar yang bisa disebut sebagai storyboard. Setelah itu lakukan lah kalkulasi
tantang jadwal dan biyaya yang ada. Karena setiap film akan berbeda di dalam
pengeluaran serta pemasukan dari segi biaya, serta jadwal juga berbeda karena
mengikuti naskah ataupun sekenario yang ada.
Selanjutnya di dalam tahapan kedua yakni, tahapan produksi. Setelah penyelesaian
di tahap pertama dengan segala macam urusan yang ada maka di tahapan kedua ini
bisa juga di sebut sebagai tahapan eksekusi. Dalam artian sebagai tahapan di
dalam pembuatan film karena di tahapan ini berisikan mengenai kegiatan di dalam
pengambilan gambar ataupun di sebut sebagai kegiatan shooting. Dengan peran beserta
bagian dari setiap crew yang telah di betuk dan aktris atau aktor sebagai
pemain di dalm film. Di dalam tahapan produksi ini yang perlu di perhatikan
yakni fariasi di dalam frame. Serta kondisi di dalam frame sehingga jika ada
kebocoran atau unsur yang tak di perlukan nampak di dalam frame dapat di
antisipasi selama kegiatan shooting.
Tahapan ketiga adalah tahapan akhir dari produksi film. Di dalam tahapan
ini berisikan kegiatan setelah tahapan produksi yang disebut sebagai
pascaproduksi. Di dalam tahapan ini di lakukannya tahapan sunting hasil dari
proses shooting yang telah dilakukan, sering disebut sebagai editing. Di dalam
editing dilakukan oleh seorang editor yang memiliki sebuah pengalaman ataupun
pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai musik, tata cahaya dan sound bahkan
efek di dalam sebuah film serta di dalam eting ingat akan rule of 15’’ sebagai
tahapan penentu di dalam perhatian penonton. Setelah rangkaian rekaman shoting
telah di edit dan di rangkaian menjadi satu bagian. Sehingga memiliki alur
cerita yang sesuai dengan naskah. Maka selanjutnya dibutuhkan media sebagai
sarana di dalam penyebaran ataupun publikasi film yang telah selesai di buat.
Naaaah itu tadi singkat cerita, singkat kata serta singkat informasi
mengenai proses ataupun rangkaian dari pembuatan film. Serupa namun tak sama,
ketika dulu saat saya mendapatkan job untuk membuat profil company ,dan saat
itu masih menempuh bangku sekolah. Ketika itu rasa takut salah di dalam
pembuatan menjadi kendala besar selain alat, biaya dan rasa malas karena
membutuhkan waktu yang lama. Namun niat dan tekat dapat mengalahkan godaan
tersebut.
Demikianlah sepercik informasi mengenai pembuatan ataupun proses di dalam
pembuatan film. Jika anda ingin membuat film, rangkaian tadi dapat anda jadikan
sebagai reverensi dalam pembuatan film serta let’s do it and just do it hajar
saja. Dapat anda jadikan sebagai motivasi di dalam proses pembuatan film, sebab
film itu menyenangkan. Kenapa ?, karena adanya sebuah rangkaian proses dan
kegiatan yang telah dilakukan dengan apapun hasilnya itulah yang disebut karya.
Maka mari berkarya.
Baca Juga Mengenai Apa Itu Film, Apa Jurusan Kuliahmu.
Comments
Post a Comment