Dilema Opini atau Persepsi ?.
Dilema Opini atau Persepsi ?.
Postingan saya kali ini mengenai Opini dan Persepsi, mengapa ?. Karena beberapa waktu lalu saya sering sekali mendengar orang mengucapkan kedua kata tersebut terhadap sebuah topik berita yang sama, kenapa ?. karena saya merasa gemes tentang apa itu opini dan persepsi sehingga tidak salah dalam mengucapkannya kelak di kemudian hari, namun tidak dengan topik beritanya. Selain itu semoga postingan saya kali ini dapat memberikan wawasan maupun pandangan kepada anda mengenai kedua kata tersebut. Tetapi jika belum tercukupi silahkan anda membaca serta melihat atapun mersakan.
Postingan saya kali ini mengenai Opini dan Persepsi, mengapa ?. Karena beberapa waktu lalu saya sering sekali mendengar orang mengucapkan kedua kata tersebut terhadap sebuah topik berita yang sama, kenapa ?. karena saya merasa gemes tentang apa itu opini dan persepsi sehingga tidak salah dalam mengucapkannya kelak di kemudian hari, namun tidak dengan topik beritanya. Selain itu semoga postingan saya kali ini dapat memberikan wawasan maupun pandangan kepada anda mengenai kedua kata tersebut. Tetapi jika belum tercukupi silahkan anda membaca serta melihat atapun mersakan.
Opini dari Wikipedia bahasa Indonesia, Opini (Inggris: Opinion) adalah pendapat, ide atau pikiran untuk menjelaskan kecenderungan atau preferensi tertentu terhadap perspektif dan ideologi akan tetapi bersifat tidak objektif karena belum mendapatkan pemastian atau pengujian, dapat pula merupakan sebuah pernyataan tentang sesuatu yang berlaku pada masa depan dan kebenaran atau kesalahannya serta tidak dapat langsung ditentukan misalnya menurut pembuktian melalui induksi. (Lihat: simbol logis pada Induksi matematika) Opini bukanlah merupakan sebuah fakta, akan tetapi jika di kemudian hari dapat dibuktikan atau diverifikasi, maka opini akan berubah menjadi sebuah kenyataan atau fakta.
Persepsi (dari bahasa Latin perceptio, percipio) adalah tindakan menyusun, mengenali, dan menafsirkan informasi sensoris guna memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan. Meliputi semua sinyal dalam sistem saraf, yang merupakan hasil dari stimulasi fisik atau kimia dari organ pengindra. Seperti misalnya penglihatan yang merupakan cahaya yang mengenai retina pada mata, pencium yang memakai media molekul bau (aroma), dan pendengaran yang melibatkan gelombang suara. Persepsi bukanlah penerimaan isyarat secara pasif, tetapi dibentuk oleh pembelajaran, ingatan, harapan, dan perhatian. Persepsi bergantung pada fungsi kompleks sistem saraf. Tetapi tampak tidak ada karena terjadi di luar kesadaran yang kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindera. Berikut faktor dari persepsi
Faktor Internal yang mempengaruhi persepsi, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu, yang mencakup berbagai hal antara lain :
- Fisiologis. Informasi masuk melalui alat indera, selanjutnya informasi yang diperoleh ini akan mempengaruhi dan melengkapi usaha untuk memberikan arti terhadap lingkungan sekitarnya. Namun kapasitas indera pada tiap orang berbeda-beda sehingga ketika menginterpretasi juga dapat berbeda.
- Minat. Persepsi terhadap suatu obyek bervariasi tergantung pada seberapa banyak perceptual vigilance yang digerakkan untuk mempersepsi. Perceptual vigilance merupakan kecenderungan seseorang untuk memperhatikan tipe tertentu dari stimulus atau dapat dikatakan sebagai minat.
- Kebutuhan yang searah. Faktor ini dapat dilihat dari bagaimana kuatnya seseorang individu mencari obyek-obyek atau pesan yang dapat memberikan jawaban sesuai dengan kesamaan yang ada dalam dirinya.
- Pengalaman dan Ingatan. Pengalaman pada ingatan dalam arti sejauh mana seseorang dapat mengingat kejadian-kejadian lampau untuk mengetahui suatu rangsang dalam pengertian luas.
- Suasana Hati. Keadaan emosi mempengaruhi perilaku seseorang, karena menunjukkan bagaimana perasaan seseorang pada saat seseorang dalam menerima, bereaksi dan mengingat sesuatu.
Faktor Eksternal yang mempengaruhi persepsi, merupakan karakteristik dari linkungan dan obyek-obyek yang terlibat didalamnya. hal tersebut dapat mengubah sudut pandang seseorang terhadap sekitarnya dan mempengaruhi bagaimana seseoarang merasakannya atau menerimanya. Berikut faktor eksternal persepsi:
- Ukuran dan penempatan dari obyek atau stimulus. menyatakan bahwa semakin besarnya hubungan suatu obyek, maka semakin mudah untuk dipahami. Bentuk ini akan mempengaruhi persepsi individu dan dengan melihat bentuk ukuran suatu obyek individu akan mudah untuk perhatian pada gilirannya membentuk persepsi.
- Warna dari obyek-obyek. Obyek yang mempunyai cahaya lebih banyak, akan lebih mudah dipahami dibandingkan dengan yang sedikit.
- Keunikan dan kekontrasan stimulus. Stimulus luar yang penampilannya dengan latar belakang dan sekelilingnya yang sama sekali di luar dugaan individu yang lain akan banyak menarik perhatian.
- Intensitas dan kekuatan dari stimulus. Stimulus dari luar akan memberi makna lebih bila sering diperhatikan dibandingkan dengan yang jarang dilihat. Kekuatan dari stimulus merupakan daya dari suatu obyek yang bisa mempengaruhi persepsi.
- Motion atau gerakan. Individu akan banyak memberikan perhatian terhadap obyek yang bergerakan dibandingkan obyek yang diam.
Dengan demikian, dari kedua macam penjelasan tersebut maka dapat di katakan bahwa presepsi dan opini merupakan sebuah kesamaan namun berbeda, dalam kata lain serupa namun tak sama. Jika di lihat dari Perspektif keterkaitan antara hubungan objek dengan subjek yang ada, pada saat beropini ataupun berprespsi.
Oleh karena itu demikianlah postingan saya mengenai opini dan persepsi, Namun jika anda belum nyantol ataupun paham silahkan untuk membaca serta melihat atapun mersakan. Karena tidak menutup kemungkinan akan adanya pendapat lain mengenai Opini dan Persepsi, karena serupa namun taksaman dari keduanya. Monggo !!!.
Comments
Post a Comment